Sebagai seorang
mahasiswa, kita seringkali mendengar istilah technopreneur. Hampir setiap
perguruan tinggi memiliki UKM kewirausahaan guna meningkatkan dan menciptakan
wirausaha yang bernilai di masyarakat. Namun sebelum itu kita harus tahu apa
itu technopreneur. Penggagas ide dan pencipta produk dalam bidang teknologi
tersebut sering disebut dengan nama technopreneur (teknopreneur), karena mereka
mampu menggabungkan antara ilmu pengetahuan yang dimiliki melalui kreasi/ide
produk yang diciptakan dengan kemampuan berwirausaha melalui penjualan produk
yang dihasilkan di pasar. Dengan
demikian, technopreneur merupakan gabungan dari teknologi (kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi) dengan kewirausahaan. Dengan adanya teknologi kita bisa mengolah
sesuatu menjadi lebih efisien, menghemat waktu dan biaya, sehingga dapat
menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
Dari definisi tersebut,
seharusnya sebagai mahasiswa kita tidak boleh hanya fokus pada pencapaian nilai
A saja, melainkan kita harus bisa menerapkan ilmu yang kita dapat menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Umumnya setelah lulus, Mahasiswa langsung
mencari pekerjaan, namun ada beberapa mahasiswa
berusaha untuk membuka lapangan pekerjaan dengan ilmu yang didapat saat
perkuliahan. Hal ini berguna mengubah
pola pikir mahasiswa untuk berwirausaha sehingga mengurangi ketergantungan
kepada ketersediaan lapangan kerja dan jika berhasil, mahasiswa dapat
meningkatkan ketersediaan lapangan kerja yang ada.
Kreatif adalah kunci dari
technopreneur, ide – ide dan imaginasi dari seorang mahasiswa dapat
menyumbangkan hal – hal yang baru yang berguna untuk kehidupan masyarakat. Selain itu, technopreneur memberikan banyak
manfaat, contohnya adalah pemanfaatan sumber daya alam Indonesia menjadi lebih
produktif dan peningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya
energi. Technopreneur juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada
masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lemah untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka. Contoh permasalahan yang dialami oleh masyarakat dengan kemampuan
ekonomi lemah adalah masalah air bersih dan kesehatan. Banyak masyarakat
Indonesia yang memiliki akses sangat terbatas pada air bersih, dari
permasalahan inilah yang menjadi PR besar bagi seorang enterpreneur untuk
memberikan solusi teknologi pengadaan air bersih.
Selanjutnya permasalahan
tentang fasilitas kesehatan dengan biaya yang mahal telah menjadi masalah utama
masyarakat miskin Indonesia. Banyak masyarakat miskin yang memilih untuk tidak
berobat dibandingkan harus membayar biaya lebih untuk kesembuhan penyakitnya. Oleh karena itu sangat diperlukan alternatif
metode pengobatan yang aman dan terjangkau. Seorang enterpreneur bisa
menuangkan idenya untuk membuat suatu teknologi pengobatan serta obat-obatan
alternatif yang terjangkau terutama untuk penyakit yang lazim dijumpai di
masyarakat tidak mampu. Contohnya adalah pengembangan produk-produk berbahan
baku lokal menjadi produk herbal.
Dari permasalahan diatas,
dapat kita peroleh bahwa seorang entrepreneur dapat memberikan imbalan atau
manfaat yang besar, namun pada sisi lain
juga memerlukan pengorbanan yang besar.
Menjadi entrepreneur dapat memberikan perasaan sukses yang luar biasa
dan rasa bangga apabila dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang penting dan
belum ada solusi sebelumnya. Oleh karena
itu, mulai dari sekarang tingkatkan ilmu pengetahuan kita dan tuangkan ilmu
tersebut menjadi sebuah produk yang berbasis teknologi canggih untuk mengurangi
permasalahan – permasalahan di masyarakat.